Penting Dibaca Untuk Dibaca Kepada ANggota IREMA | Diharapkan Dapat berkontribusi di Website IREMA ini dengan Cara Mengirimkan Artikel, E-book, URL Website, atau Informasi Apapun, yang Pasti akan disimpan di BLog ini, dengan syarat tidak berasal dari Aliran Sesat

Sabtu, 23 Mei 2009

Memahami Permainan Media Global

Tidak ada simbol Kapitalisme yang lebih menonjol daripada media massanya. Hari ini media telah memasuki setiap rumah di dunia dalam segala bentuk dan warnanya. Jurnalis Barat sangat bangga dengan usahanya yang melaporkan berita global secara obyektif dan menyatakan bahwa media mandiri adalah pilar dari masyarakat demokratis yang bisa menuntut pertanggungjawaban dari negara.

Dunia Barat selama bertahun-tahun berargumentasi bahwa kelangsungan demokrasi dan pembangungan suatu negara tergantung dari adanya faktor kritis, yaitu pembentukan masyarakat yang sadar informasi tentang semua masalah, baik yang bersifat lokal, nasional dan internasional yang ditayangkan oleh media massa yang dominan. Dalam dunia yang semakin global, media mengambil peran yang sangat penting. Ia memungkinkan tersebarnya informasi dari satu tempat ke tempat lainnya, dimana pada masa lalu sulit dijamah untuk menyebarkan berbagai versi informasi.

Mayoritas orang mendapatkan pandangannya terhadap dunia dari kacamata media. Maka sangat penting bagi media massa yang dominan untuk menyampaikan informasi yang obyektif, akurat dan mewakili berbagai pandangan terhadap semua kejadian di dunia. Akan tetapi selama beberapa dasawarsa terakhir, kita menyaksikan timbulnya berbagai faksi di dunia yang memiliki beragam kepentingan dan berhasil memanipulasi media untuk mencapai tujuannya. Kenyataan ini diungkapkan oleh bekas pemilik harian The Washington Post, Kathrine Graham dalam pidatonya di hadapan CIA,” Kita hidup di dunia yang kotor dan berbahaya. Banyak sekali hal-hal yang publik tidak perlu dan mestinya tidak boleh mengetahuinya. Saya yakin demokrasi berkembang ketika pemerintah mengambil langkah yang sah secara hukum dalam usahanya menyimpan rahasia negara, dan media massa bisa memutuskan untuk memberitakan atau tidak terhadap apa-apa yang ia ketahui